Sempat tertunda berbulan-bulan, media sosial (medsos) Truth Social kepunyaan Donald Trump akhirnya mendapat izin dari Google untuk masuk Play Store.
Akibat kekhawatiran atas kebijakan moderasi konten, Google dan Truth Social terus menggodok persetujuan aplikasi untuk masuk ke Play Store sejak akhir Agustus 2022 silam.
Truth Social telah tersedia di Play Store sejak Februari 2022, namun pengguna Android untuk sementara waktu harus menggunakan versi web atau melakukan sideload aplikasi.
Seperti dilansir dari Engadget, Kamis (13/10/2022), Google dilaporkan telah menyorot masalah moderasi konten pada aplikasi, termasuk ancaman fisik dan konten yang menghasul kekerasan.
Google mengharuskan aplikasi dengan konten yang dibuat oleh pengguna (medsos dan lainnya) memiliki kebijakan untuk mencegah perilaku kasar, seperti ancaman kekerasan, serta mekanisme unutk menegakkan aturan tersebut.
Layanan Truth Social nampaknya belum memenuhi standar tersebut ketika pertama kali diluncurkan di Android Agustus silam. Namun perusahaan tampaknya sekarang telah menyelesaikan masalah itu.
“Aplikasi dapat didistribusikan di Google Play Store asalkan mematuhi pedoman pengembang kami, termasuk persyaratan untuk memoderasi konten buatan pengguna secara efektif dan menghapus posting yang tidak menyenangkan seperti yang menghasut kekerasan,” kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Liputan6.com (13/10/2022).
Bukan hanya Truth Social aplikasi yang mendapat pengawasan ketat atas kebijakan ini. Google memberikan alasan yang sama ketika mengeluarkan Parler dari Play Store pada Januari 2022, Parler kemudian tersedia lagi bulan lalu.
Alasan Google Tangguhkan Truth Social milik Donal Trump
Foto: The Guardian
Platform medsos besutan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) tersebut masih ditolak di Google Play Store akibat dinilai tidak memiliki moderasi konten yang memadai.
Aplikasi Truth telah tersedia di Apple App Store sejak 21 Februari 2022, tetapi masalah tersebut telah menghambat pengembangan Truth. Namun, ponsel Android menyumbang sekitar 40% dari pasar ponsel AS.
Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan pada 19 Agustus 2022, pihaknya memberi tahu Truth Social tentang berbagai pelanggaran terhadap kebijakan standarnya untuk pengajuan aplikasi.
Google juga menegaskan kembali bahwa sistem moderasi yang efektif untuk konten buatan pengguna adalah ketentuan dari Persyaratan Layanan Google untuk semua aplikasi di Play Store.
“Minggu lalu, Truth Social membalas tanggapan kami dan mengatakan bahwa mereka sedang berupaya mengatasi masalah ini,” tulis Google seperti dilansir New York Post, dikutip dari Liputan6.com Kamis (13/10/2022).
Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan prihatin bahwa Truth Social melanggar kebijakan Play Store yang melarang konten seperti ancaman fisik dan hasutan untuk melakukan kekerasan.
Perusahaan induk Truth Social, Trump Media and Technology Group (TMTG), tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Namun, TMTG mengatakan dalam siaran pers bahwa mereka terus bekerja dengan itikad baik dengan Google untuk memastikan bahwa aplikasi Android mereka mematuhi kebijakan Google tanpa merusak janjinya untuk menjadi surga kebebasan berbicara.
Sebut Aplikasi Pesaing Juga Langgar Aturan Google
Foto: Jawapos.com
“Selain itu, beberapa aplikasi pesaing kami diizinkan di Google Play Store meskipun secara merajalela melanggar larangan Google atas konten seksual dan kebijakan lainnya, sedangkan Truth Social tidak menoleransi konten eksplisit secara seksual,” imbuh TMTG.
Truth Social diumumkan setelah Donald Trump dilarang menggunakan Twitter, Facebook, dan YouTube milik Alphabet Inc setelah ia dituduh menghasut kekerasan menyusul kerusuhan Capitol 6 Januari 2021.
TMTG mengklaim untuk memberikan “pengalaman yang menyenangkan dan bebas sensor” di Truth Social.
Ini sangat menarik bagi mereka yang menganggap isu seputar hasil pemilihan presiden AS 2020 dihapus dari platform media sosial arus utama.
TMTG telah bermitra dengan Hive, sebuah perusahaan berbasis di San Francisco yang melakukan moderasi konten berbasis AI untuk menandai konten seksual eksplisit, ujaran kebencian, ancaman, dan kekerasan di aplikasinya. Saya di sini.
Moderator manusia juga memutuskan apa yang harus dilakukan dengan konten yang ditandai di Hive.
Seperti dilansir dari Liputan6.com (13/10/2022), TMTG dalam unggahan di situsnya menyebut, perusahaan mempekerjakan “administrator konten komunitas” yang tugasnya mencakup meninjau “konten yang diunggah pengguna di Truth Social memverifikasi itu mematuhi pedoman komunitas yang ditetapkan.”
Meluncurkan Versi Web Browser Akhir Mei 2022
Foto: The Conversation
Sebelumnya, Truth Social, aplikasi media sosial yang dibuat oleh mantan Presiden AS Donald Trump, berencana meluncurkan versi web browser pada akhir Mei 2022.
Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Truth Devin Nunes pada Senin awal pekan ini. Selain itu, mereka berencana untuk merilis Truth untuk perangkat Android.
Meski begitu, seperti dikutip dari Gadgets 360, Jumat (6/5/2022), menurut politikus Partai Republik itu, aplikasi Truth untuk Android masih menunggu persetujuan dari Google.
“Akhir Mei kami akan meluncurkan PWA (Web Browser) ini akan memungkinkan akses dari perangkat apa pun,” tulis Nunes melalui unggahan di Truth Social.
“Setelah itu kami akan meluncurkan aplikasi Android … menunggu persetujuan dari Google,” tambahnya.
Aplikasi Truth Social sendiri dirancang sebagai layanan media sosial untuk Donald Trump sebab dirinya diblokir di Facebook, Twitter dan Google di bawah perusahaan induknya, Truth Social Trump Media & Technology.
Mantan presiden AS itu diketahui dilarang dari media sosial dan perusahaan teknologi setelah dituduh membantu pendukungnya terlibat dalam kerusuhan di US Capitol.
Truth Social dirilis di App Store AS pada 21 Februari tahun lalu dan merupakan aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di App Store Apple.
Trump sendiri mengunggah posting pertama (berlabel “Kebenaran” atau “Kebenaran”) pada 14 Februari dan lagi Kamis malam ini.